5 Jenis Flora yang di Temukan di Sumatera

5 Jenis Flora yang di Temukan di Sumatera
5 Jenis Flora yang di Temukan di Sumatera – Endemisme dalam istilah ekologi yakni suatu gejala yang dialami oleh suatu organisme untuk bisa menjadi unik pada satu lokasi geografi tertentu, seperti pulau, lungkang, negara maupun zone ekologi tertentu. Untuk bisa dikatakan sebagai endemik satu organisme mesti ditemukan cuma di suatu tempat serta tidak ditemukan di tempat lainnya.
Sebagai contoh ialah burung jalak bali, dimana cuma ditemukan di Taman Nasional Bali Barat yang berada di Pulau Bali. Faktor fisik, iklim, serta biologis bisa mengakibatkan endemisme. Sebagai contoh, babi rusa jadi endemik sebab isolasi geografi yang dialaminya serta rintangan ruang hidupnya di Pulau Sulawesi mengakibatkan dia berubah menjadi fauna khas yang bocoran slot gacor hanya ditemukan di pulau Sulawesi saja. Beberapa ancaman pada daerah dengan endemisme tinggi ialah penebangan hutan dengan cara yang berlebihan dan cara pembukaan lahan melalui cara membakar hutan.
Berbicara tentang endemik, tentunya Indonesia merupakan negara yang memiliki fauna maupun flora endemik. Walaupun demikian, kebanyakan dari kita tidak mengetahui apa-apa saja baik itu fauna maupun flora yang ada di Indonesia. Untuk itu pada kali ini abang nji akan memberikan informasi kepada sahabat sekalian tentang flora endemik di Indonesia, akan tetapi dengan ruang lingkup yang lebih kecil yakni hanya di pulau Sumatera. Berikut informasi tentang 5 Flora Endemik Dan Khas Pulau Sumatera Yang Mengagumkan.

Amorphophallus titanium

Kibut atau bunga bangkai raksasa yang memiliki nama latin Amorphophallus titanum Becc., adalah tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) yang termasuk flora atau tumbuhan endemik dari Sumatra, Indonesia, yang terkenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) paling besar di dunia, walaupun catatan mengatakan jika kerabatnya, A. gigas bisa menghasilkan bunga yang tingginya dapat mencapai 5 meter.
Kibut yang terkenal dengan sebutan bunga bangkai karena bunganya yang mengeluarkan bau yang tidak sedap seperti halnya bau bangkai yang telah membusuk, yang sesungguhnya ditujukan guna mengundang kumbang dan juga lalat untuk menyerbuki bunganya.

Pinus merkusii

Pohon Pinus merkusii Jungh. et de Vriese adalah jenis pinus yang tumbuh asli di daerah Indonesia yang pertama kali ditemukan dengan nama Tusam di wilayah Sipirok, Tapanuli Selatan oleh seseorang pakar botani dari Jerman yang bernama Dr. F. R. Junghuhn.
Tidak hanya termasuk ke dalam jenis tanaman cepat tumbuh atau fast growing species, jenis pinus ini adalah jenis pinus yang tidak membutuhkan kriteria tempat tumbuh yang khusus sehingga sangat gampang untuk dibudidayakan bahkan juga pada tempat yang kering tumbuhan ini juga dapat bertahan hidup.
Bukan sekedar kayunya saja yang bisa digunakan, jenis pohon ini juga dimanfaatkan dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yakni getah yang dihasilkan dari pohon Pinus merkusii ini bisa juga diolah menjadi gondorukem dan juga terpentin. Kedua hasil atau bentuk olahan getah pinus ini sangatlah bermanfaat untuk dijadikan bahan baku pada berbagai industri. Oleh karenanya, Pinus merkusii benar-benar punya potensi yang sangat besar untuk diusahakan.

Styrax sumatrana

Kemenyan toba yang memiliki nama latin Styrax sumatrana adalah jenis kemenyan yang banyak diusahakan oleh sebagian besar warga di Sumatera Utara lantaran kualitas serta jumlah getahnya yang lebih baik bila dibanding dengan jenis lainnya. Di Sumatera Utara kemenyan toba bisa didapati di Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Pakpak Bharat serta Toba Samosir.

Magnolia champaca

Cempaka wangi yang memiliki nama latin Magnolia champaca merupakan pohon hijau abadi besar yang bunga putih mapun kuningnya terkenal dijadikan sebagai sumber wewangian. Bunga ini bijinya terbungkus oleh salut biji yang sangat disenangi burung-burung. Cempaka wangi merupakan flora atau tumbuhan yang menjadi identitas dan  tanaman khas bagi Provinsi Aceh tentunta, yang disana terkenal dengan nama Bungöng Jeumpa Gadéng.

Cyrtostachys lakka Becc

Palem merah yang memiliki nama latin Cyrtostachys lakka Becc. merupakan flora maskot dari provinsi Jambi. Pohon ini  merupakan tanaman hias populer yang biasa ditemui di pekarangan rumah masyarakat.
Nama merah diambil dari warna pelepah daun pohon ini yang merah pekat menyala. Palem merah saat ini jadi satu diantara tumbuhan langka sebab eksploitasi yang dilakukan secara besar-besaran di hutan Sumatra dan juga Malaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *